Minggu, 22 Oktober 2017

Tips Menghadapi Kejahatan Scamming


Selamat pagi!

Kali ini saya ingin membagikan kisah yang bisa kita jadikan pelajaran. Kisah seorang Mahasiswa yang baru saja menjadi korban kejahatan Scamming. Bagi anda yang belum pernah mendengar, Scamming berasal dari kata Scam (noun) yang berarti berita elektronik dalam Internet yang membohongi dan bersifat menipu, sehingga pengirimnya akan mendapat manfaat dan keuntungan. Berita tersebut bisa berupa SMS atau chat penipuan, telepon atau pesan pribadi yg disertai ancaman. Mengapa saya tertarik untuk membahas scamming? Karena dalam banyak kasus, 95% korbannya adalah "wanita". Di Indonesia, kasus scamming sendiri telah banyak memakan korban. Bahkan pada tahun 2016, kerugian korban scamming sudah mencapai milyaran rupiah! Bukan hanya materi, korban kejahatan scamming juga akan mengalami depresi, stress, atau bahkan trauma yang berdampak pada kejiwaan si korban. Jahat banget kan!




Scamming yang akan kita bahas disini adalah yang paling banyak terjadi dan paling banyak menimbulkan kerugian materi maupun non materi. Jadi dalam kasus ini, pelaku scamming nantinya akan mengirimkan berita kepada target (korban) yang biasanya disertai ancaman. Pelaku akan meminta imbalan dan syarat-syarat lain. Pada kasus-kasus scamming yang terjadi, pelaku biasanya memiliki data-data  korban seperti foto atau video pribadi. Foto atau video pribadi tersebut bisa didapatkan pelaku dari usahanya menyamar dan mendekati target korban melalui dunia maya. Lambat laun, pelaku akan terus berusaha mendekati korban dengan menyamar sebagai seseorang yang menarik hati si korban. Ketika korban sudah masuk dalam 'jebakan cinta' si scammer, gotcha! Krban akan percaya dan menuruti semua keinginan pelaku. Kasus inilah yang disebut Scamming Cinta.
Selain itu, scammer juga bisa mendapatkan data pribadi korban dengan meretas media sosial, menyadap atau mencuri file-file pribadi korban di media penyimpanan si korban. Nah, dalam hal ini kita harus lebih waspada. Terutama pada saat akan menjual gadget atau laptop yang pernah anda isi dengan data-data pribadi anda.

Motif si pelaku pada dasarnya bermacam-macam. Ada yang ingin meminta uang atau keinginan lain seperti (maaf) nafsu pribadi. Kebanyakan korban scamming bingung dan panik menghadapi ancaman sehingga pelaku dapat lebih leluasa menjalankan aksinya. Wajar, siapa sih yang tidak panik saat diancam data-data pribadinya akan disebar? Nama baik, reputasi, teman dan keluarga adalah taruhannya. Korban pasti membayangkan hidupnya, karirnya bahkan rumah tangganya akan hancur. 



Pertama, ancaman-ancaman tersebut harus dilawan!! Mengapa? karena jika tidak, maka si pelaku akan semakin menjadi-jadi. Ketika pelaku sudah tidak bisa diajak bernegosiasi, maka jangan takut!Lawanlah!
Contoh : "Kalau sampai besok pagi kamu tidak kirimkan uang 25juta. Siap-siap saja foto kamu akan aku sebarkan ke media sosial!"

"Kamu tidak berhak! memangnya kamu siapa. Biarkan saja, biar saya makin TOP di dunia maya!"


Kedua, cari perlindungan. Ketika anda merasa terancam oleh seseorang yg menelepon atau mengirimkan pesan, anda dapat segera melaporkannya ke pihak polisi. Dalam hal ini, yang menangani UU ITE adalah Polres atau Polda. Namun, saya sarankan anda langsung membuat pengaduan ke Polda (Reserse Kriminal Khusus unit Cyber Crime). Polda telah bekerjasama dengan provider sehingga dimanapun dan kapanpun, pelaku dapat diketahui keberadaannya. Namun, proses tidak bisa dilakukan serta-merta. Sementara anda melaporkan ke pihak yg berwajib, hadapi ancaman ancaman tersebut dengan santai. Respon-respon pelaku nantinya akan sangat berguna saat proses penyidikan.

Ketiga, tetaplah kuat. Yakinlah semua masalah yang terjadi akan membuahkan hikmah. Jangan menjadi stress ataupun depresi. Lalui hari dengan sebaik-baiknya.

Keempat, berdoalah. Ketika segala usaha telah dilakukan, maka hal terakhir yang harus dilakukan adalah berdoa. Bisa jadi semua ini karena kekhilafan kita, atau Tuhan sedang menguji kita. Selain itu, Mintalah perlindungan kepada orang-orang terdekat.  

So, mulai 
sekarang bijaklah dalam menggunakan teknologi. Selalu berhati-hati dan gunakan untuk hal yang positif! :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar