Selamat pagi!
Kali ini saya ingin membagikan kisah yang bisa kita jadikan
pelajaran. Kisah seorang Mahasiswa yang baru saja menjadi korban kejahatan
Scamming. Bagi anda yang belum pernah mendengar, Scamming berasal dari kata
Scam (noun) yang berarti berita elektronik
dalam Internet yang membohongi dan bersifat menipu, sehingga pengirimnya akan
mendapat manfaat dan keuntungan. Berita tersebut bisa berupa SMS atau chat
penipuan, telepon atau pesan pribadi yg disertai ancaman. Mengapa
saya tertarik untuk membahas scamming? Karena dalam banyak kasus, 95% korbannya
adalah "wanita". Di Indonesia, kasus scamming sendiri telah banyak
memakan korban. Bahkan pada tahun 2016, kerugian korban scamming sudah mencapai
milyaran rupiah! Bukan hanya materi, korban kejahatan scamming juga akan
mengalami depresi, stress, atau bahkan trauma yang berdampak pada kejiwaan si
korban. Jahat banget kan!
Scamming
yang akan kita bahas disini adalah yang paling banyak terjadi dan paling banyak
menimbulkan kerugian materi maupun non materi. Jadi dalam kasus ini, pelaku
scamming nantinya akan mengirimkan berita kepada target (korban) yang biasanya
disertai ancaman. Pelaku akan meminta imbalan dan syarat-syarat lain. Pada
kasus-kasus scamming yang terjadi, pelaku biasanya memiliki data-data
korban seperti foto atau video pribadi. Foto atau video pribadi tersebut
bisa didapatkan pelaku dari usahanya menyamar dan mendekati target korban
melalui dunia maya. Lambat laun, pelaku akan terus berusaha mendekati korban
dengan menyamar sebagai seseorang yang menarik hati si korban. Ketika korban
sudah masuk dalam 'jebakan cinta' si scammer, gotcha! Krban akan percaya dan menuruti
semua keinginan pelaku. Kasus inilah yang disebut Scamming Cinta.
Selain
itu, scammer juga bisa mendapatkan data pribadi korban dengan meretas media
sosial, menyadap atau mencuri file-file pribadi korban di media penyimpanan si
korban. Nah, dalam hal ini kita harus lebih waspada. Terutama pada saat akan
menjual gadget atau laptop yang pernah anda isi dengan data-data pribadi anda.
Motif si pelaku pada dasarnya bermacam-macam. Ada yang ingin
meminta uang atau keinginan lain seperti (maaf) nafsu pribadi. Kebanyakan
korban scamming bingung dan panik menghadapi ancaman sehingga pelaku dapat
lebih leluasa menjalankan aksinya. Wajar, siapa sih yang tidak panik saat
diancam data-data pribadinya akan disebar? Nama baik, reputasi, teman dan
keluarga adalah taruhannya. Korban pasti membayangkan hidupnya, karirnya bahkan
rumah tangganya akan hancur.
Pertama, ancaman-ancaman tersebut harus dilawan!! Mengapa? karena jika tidak, maka si pelaku akan semakin menjadi-jadi. Ketika pelaku sudah tidak bisa diajak bernegosiasi, maka jangan takut!Lawanlah!
Contoh :
"Kalau sampai besok pagi kamu tidak kirimkan uang 25juta. Siap-siap saja
foto kamu akan aku sebarkan ke media sosial!"
"Kamu tidak berhak! memangnya kamu siapa. Biarkan saja, biar saya makin TOP di dunia maya!"
Kedua, cari
perlindungan. Ketika anda merasa terancam oleh seseorang yg menelepon atau
mengirimkan pesan, anda dapat segera melaporkannya ke pihak polisi. Dalam hal
ini, yang menangani UU ITE adalah Polres atau Polda. Namun, saya sarankan anda
langsung membuat pengaduan ke Polda (Reserse Kriminal Khusus unit Cyber Crime).
Polda telah bekerjasama dengan provider sehingga dimanapun dan kapanpun, pelaku
dapat diketahui keberadaannya. Namun, proses tidak bisa dilakukan serta-merta.
Sementara anda melaporkan ke pihak yg berwajib, hadapi ancaman ancaman tersebut
dengan santai. Respon-respon pelaku nantinya akan sangat berguna saat proses
penyidikan.
Ketiga, tetaplah kuat. Yakinlah semua masalah yang terjadi
akan membuahkan hikmah. Jangan menjadi stress ataupun depresi. Lalui hari
dengan sebaik-baiknya.
Keempat, berdoalah. Ketika segala usaha telah dilakukan,
maka hal terakhir yang harus dilakukan adalah berdoa. Bisa jadi semua ini
karena kekhilafan kita, atau Tuhan sedang menguji kita. Selain itu, Mintalah
perlindungan kepada orang-orang terdekat.
So, mulai sekarang bijaklah dalam menggunakan teknologi. Selalu berhati-hati dan gunakan untuk hal yang positif! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar