Jumat, 18 Oktober 2019

FanFiction (FF) IKON: To the Beautiful Hanbin - Part 01



“Cinta adalah cinta. Tak perlu balasan apapun. Bagiku, tidak ada kata berlebihan dalam cinta. Yang ada adalah pengorbanan” – Cherry
“Aku ingin Kau terus disampingku. Kau adalah gadis terbaik yang pernah kutemui, Cantikku.” – Kim Hanbin


Cast : Kim Hanbin, IKON
Cherry Priscilla Hartono
All IKON Member
Kim Jisoo
Dll.
Rate : 17+

Author menulis ini tepat D-5 Hanbin's Day, dan kepergian Sulli.
Terinspirasi dari alur drama To the Beautiful You~

--

Indonesia, BINUS University 14.00 WIB

Cherry melangkah gontai di lorong kampus sambil membawa setumpuk buku tebal. “Baiklaah, hari ini sangat melelahkan. Mungkin aku harus sedikit bersantai.” Gumamnya sambil mengeluarkan Iphone 11pro miliknya. Ya, Cherry memang termasuk deretan keluarga konglomerat di Indonesia. Ayahnya adalah Michael Hartono, pemegang saham perusahaan industri rokok terbesar di Indonesia. Namun, berbeda dengan anak seusianya yang suka berfoya-foya ala sosialita, ia lebih suka menikmati waktu sendiri. Berfoto dengan alam, bermain piano, mendengarkan musik dan fangirling pastinya. Cheery adalah seorang IKONIC sejak grup idol pemuda tampan itu menjadi guest star di acara ASIAN GAMES.


Flashback,
Backstage Closing Asian Games 2018

Cherry melangkah terburu-buru sambil berbicara dengan seseorang melalui HT nya. Hari ini ia adalah panitia divisi Humas yang wajib memastikan semua kru terhubung dan menyampaikan informasi kepada guest star.

Drrt drrrrt “Cherry, acara dimulai setengah jam lagi, pastikan guest star pertama bersiap. Ganti.”
“Siap aku sedang menuju ruangan mere....” BRUKKK!
“Akh!” Pekiknya. Cherry menubruk seseorang dan HTnya  terlempar entah kemana.

“Ah, joseohamnida. Mianhaeyo, Im sorry, Im sorry.” Ucap seseorang yang menabraknya.

Cherry mengabaikan HTnya yang terlempar karena dilihat dari bahasanya, ia mengetahui seseorang yang menabraknya adalah guest star. Ia pun segera berdiri dan berniat meminta maaf.

“Its okay, Im so ...” deg. Cherry urung melanjutkan kata-katanya karena pria di hadapannya ini.

Ya Tuhan, ganteng banget. Rambutnya, dahinya, hidungnya, dan bibirnya. Tunggu tunggu, badannya...

“Hello Miss. Apakah kau baik-baik saja?” Ucap pria itu sambil mengayun-ngayunkan tangannya di depan Cherry yang melongo.

“Eh, iya iya. Aku baik-baik saja. Hehe,” kali ini Cherry tersenyum nyengir.
Pria itu tersenyum malu-malu. Gadis ini lucu, pikirnya. Dia bahkan tidak sadar kalau dahinya terluka.

“Ikut aku.” Ucap pria itu sambil menarik tangan Cherry yang masih berdiri mematung. Pria itu mendudukkan Cherry di kursi sebuah ruang make up.

“Maaf, aku hanya punya plester bergambar mickey mouse. Tapi ini lebih baik daripada lukamu infeski.”

Tanpa aba-aba pria itu langsung menempelkan plester di dahi Cherry sambil meniup-niupnya pelan. Cherry tersentak kaget. Ia belum pernah sedekat ini dengan pria tampan. Nikmat mana lagi yang kau dustakan Cherry....

“Nah, selesai. Maaf aku tiba-tiba membawamu kesini. Aku B.I IKON atau panggil saja Hanbin. Kim Hanbin.”
“IKON? Ja-jadi k-kau guest starnya? Ah! Ya Tuhan maafkan aku, maafkan aku.” Cherry berdiri sambil menundukkan badannya berkali-kali.
“Aish, sudahlah tak apa. Lagipula aku yang salah karena menabrakmu sampai dahimu terbentur HT. Hehe. Hm, sebenarnya bukan itu. Namamu, apa aku boleh tahu siapa namamu?”

“Tentu, namaku Cherry.”

“Cherry? Nama yang manis.” Ucap Hanbin sambil tersenyum.

“Terimakasih. Ah, 15 menit lagi kalian akan tampil. Aku harus menghubungi anggota yang lain.”

“Kalau begitu ayo bersama-sama ke ruangan kami.” Ajak Hanbin.


IKON’S ROOM

“YAYAYAA YOROBEUN, 15 MENIT LAGI KITA TAMPIL. MARI LAKUKAN YANG TERBAIK!” teriak Hanbin yang disambut teriakan member lainnya.

“Waaattttaaaawww” – June

“Wohoooo” – Bobby dkk.

Cherry mengernyitkan matanya mendengar teriakan para member IKON.
“Ya Tuhan, kalian sangat..... emm... kompak. Haha.”

“Begitulah, semua sudah seperti keluarga. Maaf jika kami sedikit berisik. Hehe” ucap Hanbin.

“Tidak, tidak. Itu sangat keren. Kalian sangat ramah dan hangat. Aku pasti menyukai IKON setelah ini.”

“Jinja? Kalau begitu kau harus menonton kami di depan stage setelah ini.” Yunhyeong menyahut.

“Ya, setelah penampilan berakhir, beritahu siapa yang paling sexy di antara kami.” Kalian pasti tahu siapa yang mengatakan itu. Sudah pasti Jinhwan.

“B-Baiklah, aku akan menonton! Terimakasih banyak.” Cherry berbalik sambil melambaikan tangan. Senyuman bulan sabitnya ditambah lesung pipit membuatnya semakin manis.

“Wah wah, Hanbin Hyung. Bagaimana caranya kau membawa gadis secantik dia?” ucap Chanwoo. Hanbin hanya tersenyum simpul.


Stage-IKON's Perform ending

Kkeugomyon twetta neol saranghaetta..” Ikon-Love Scenario End.

Sorak sorai penonton sangat riuh. Seperti janjinya tadi, Cherry menonton mereka di sebelah cameraman sehingga dapat melihat IKON dari jarak dekat.


Cherry's POV

Ya Tuhan, selama 20 tahun hidupku kenapa aku bisa-bisanya tidak mengenal mereka. Apakah pipiku merah? Aku bisa pingsan jika mereka terus-terusan memberikanku wink dan love signal seperti tadi. Hufftt. Ya kan! Ternyata bukan Lee Minho satu-satunya pria tampan di dunia ini seperti kata Mamanya.

Cherry's POV End


Cherry kembali ke backstage berniat membasuh wajahnya yang memerah. Dia berjalan menunduk sambil memegangi kedua pipinya.

Tidak, tidak! Apa aku jatuh cinta? Ya! Bagaimana bisa jatuh cinta pada 7 orang secara bersamaan! Apa aku gila? Ini tidak benar. Mereka adalah Idol Cherry, Idol. Lihatlah siapa dirimu!

Belum sampai toilet, lengannya kembali ditarik oleh seseorang. Dia Hanbin, lagi. Mimpi apa kamu Cherry dikelilingi pria tampan seharian. Huhu

“Bagaimana Noona, penampilan kami tadi? Apakah winkeu ku bekerja?” Chanwoo melakukan wink lagi pada Cherry.

“Hei hei, diamlah. Biarkan dia menjawab. Jadi apakah main dancer IKON adalah yang terseksi?” ucap Donghyuk.

Cherry mulai bingung. Pipinya masih memerah. “A-aku.. Kupikir kalian semua sangat cool.”

Aaaaa.... Ucap member IKON bersamaan.

“Jadi begini saja, siapa biasmu di antara kami?” Tanya Bobby.

Tanpa mengucapkan kata-kata, Cherry menunjuk seseorang. Ya, dia memilih Kim Hanbin.

Hanbin melompat dan bersorak seperti memenangkan adu panco. Member lain melemparinya dengan kertas kertas yang berserakan. 

“Ya ya ya! Aku tau kau meyukainya dari awal, huh?” ucap June.

Hanbin menjulurkan lidahnya seperti anak-anak. Mereka semua tertawa karena ulah June dan Hanbin.


•••
Cherry berjalan bersama Hanbin di lorong hotel tempat IKON menginap diikuti seluruh member di belakangnya.

“Jadi, kau akan langsung kembali Cherry-ah?” tanya Hanbin.

“Tentu saja. Aku harus rapat penutupan malam ini.”

“Ah begitu. Apakah kau akan menonton kami lagi?” Hanbin mengatakannya ragu-ragu. Dalam hatinya, ia berharap melihat gadis itu lagi.

“Aku ingin sekali. Aku belum pernah menonton konser sebelumnya.”

“Kemarikan HPmu!”

Cherry memberikan HPnya kepada Hanbin. 

Hanbin mengetikkan sesuatu...

“Nah. Aku akan menghubungimu.” Bisiknya tepat di telinga Cherry. Wajah Cherry bersemu lagi kali ini.

“B-baiklah. Ta-tapi apakah ini boleh? Aku...”

“Kau tak perlu cemas. Cukup rahasiakan ini dan aku akan memastikan semuanya baik-baik saja. Jangan merasa takut untuk menghubungiku. Ani, aku yang akan menghubungimu tentu saja.”

Tak terasa mereka sudah sampai di depan pintu kamar member IKON. Cherry menundukkan badannya dan mengucapkan terimakasih.

“Baiklah, semoga kunjungan kalian ke Indonesia kali ini menyenangkan. Maaf jika panitia belum bisa memberikan yang terbaik untuk kalian. Terimakasih telah bekerja keras.”

Sebelum berpisah, Hanbin menghampiri Cherry lagi. Ia memeluk dengan tiba-tiba membuat Cherry kaget.

“Aku harap kita bisa berjumpa lagi Cherry-ah”

Flashback End


•••
Parking Hall BINUS University


Cherry menyandarkan punggungnya dan mengeluarkan Iphone 11pro miliknya.
“Chaa, kita lihat apakah hari ini ada berita terbaru.”
Ia mulai membuka laman web satu per satu. Tak lupa membuka twitter untuk melihat berita terbaru IKON tentu saja. Cherry mulai asyik dengan dunianya, sambil memutar lagu IKON Love Scenario. Ya, lagu yang menjadikannya IKONIC setahun lalu.

Cherry POV

Hari ini sangat melelahkan dan moodku sangat buruk. Sebenarnya bukan itu, aku hanya... Ah entahlah. Setahun lalu dia bilang akan menghubungiku. Dan, meskipun aku tahu itu tidak mungkin karena dia dan aku seperti bumi dan langit. Ya, dia Kim Hanbin. Leader IKON yang sialnya sangat berkharisma itu.

Sudahlah, lagipula aku mencintai mereka dengan tulus sebagai IKONIC. Aku bahagia jika mereka bahagia. Seperti sekarang, B.I akan duet dengan Lee Hi di album barunya. Tentu saja aku harus mendapatkan album itu. Harus! Kan.. Ada B.I disana. B.I... B.I... B.I.. Duhhh aku kok terus memikirkannya sih T.T

Tak terasa sudah 10 menit aku menjadi fangirling gila di parkiran. Sudahlah, aku harus pulang. Papa bilang besok aku harus ikut meeting untuk kegiatan CSR BCA. Ya, Papa adalah stakeholder disana sejak pemilik sebelumnya menjual saham perusahaan itu kepada keluarga kami. Jika kalian bertanya-tanya apakah aku dari keluarga kaya? Bisa dibilang begitu. Tapi tetap saja, Papa tidak mengizinkanku menonton konser. Tidak akan pernah. Alasannya? Ya tidak ada alasan. Aku hanya harus belajar, belajar, dan belajar agar bisa menjadi pengusaha sukses sepertinya. Aku bahkan tidak tahu hobiku apa. Shit.

Tring! Tring! Tring!

Itu adalah nada khusus untuk grup chat LINE IKONIC. Aku urung menyalakan mobil dan tentu saja wajib membuka notifnya dulu. Hehe. Siapa tau itu adalah info untuk pembelian album Lee Hi. Aku membuka grup chat dengan semangat.

Cherry POV End

•••
Cherry melajukan Mercedes  Benz C Classnya dengan cepat. Air matanya jatuh, baru kali ini dia merasakan ulu hatinya nyeri. Dia harus ke Korea, sekarang. Bagaimanapun caranya. 

Tak sampai 10 menit Cherry telah sampai di rumah megahnya. Ia berlari ke lantai dua mengabaikan pelayan yang menunduk dan menawarkan bantuan.

“Pa, Papa! Mama!” panggilnya.

“Yaa, ada apa sayang? Papa sedang kunjungan kantor cabang di Makassar. Baru saja berangkat.” Ucap Nona Jennie, Mama Cherry.

“Ma, aku harus berangkat ke Seoul sekarang.”  Sahut Cherry sambil memegang kedua tangan mamanya berharap diizinkan.

“Seoul? Tunggu-tunggu. Ada apa?”

“A-aku, aku harus melakukan study tour. Ya. Study tour untuk bahan penelitianku. Ya, mama tahu kan industri kosmetik disana sedang menjadi sorotan.”

“Okay, tapi apakah itu kabar menyedihkan? Kenapa kamu nangis?” tanya Nyonya Jennie penasaran.

“B-bukan ma, ini... Aku hanya bahagia bisa terpilih menjadi bagian dari grup penelitian. Hehe.”

Nyonya Jennie diam sejenak mengamati gelagat putrinya yang agak canggung.

“Okay, kalau begitu aku akan menyuruh beberapa asisten untuk memastikan keperluanmu disana. Seben...”

“Mam, mam wait! Tidak perlu. Aku disana bersama teman-teman grupku, lagipula aku merasa tidak enak pada mereka jika hanya aku yang mendapat fasilitas ini dan itu. Mama ngerti maksudku kan?”

“Hmm.. Baiklah sayang, Mama paham kok. Kalau begitu, siap-siap ya. Mama yang akan urus tiket ke Incheon.”

“Thankyou Mam, you are the best.”

•••
Business Class Garuda Airlines, 18.00

News on koreanews.id : B.I leaves IKON due to drugs scandal.

Cherry POV

Aku sama sekali tidak percaya ini. Apakah berita itu benar? Mungkin aku salah membacanya karena mataku berkaca-kaca. Tidak, tidak. Pasti ada yang salah. Lagipula ini kasus lama, mengapa Dispatch membahasnya lagi? Dan Han Seo Hee. Siapa dia, Ya Tuhan, Hanbin please. Aku menscroll komentar orang-orang tentang berita ini. Sudahlah, membacanya membuatku semakin sakit. Beberapa jam lagi aku akan tiba di Seoul. Tunggu aku Hanbin-ah, aku akan menemuimu bagaimanapun caranya.

Cherry POV End

•••
Four Seasons Hotel, Seoul.

Satu jam berlalu dan Cherry masih rebahan di kamar hotelnya tanpa melakukan apapun. Tatapannya ke langit-langit, sambil menggumam.

“Bagus, aku telah menjadi fangirl gila. Apakah ini yang dimaksud sasaeng fans? Tidak kan. Aku hanya ingin bertemu Hanbin lalu mengatakan padanya untuk jaga diri baik-baik, lalu akan pergi. Tapi bagaimana aku bertemu dengannya? Aku bahkan hanya mengetahui toko parfum Ibunya.”

Dddrttt drrttttt –  Jisoo is calling

“Ya, kenapa?” ucap Cherry malas.

“Ya! Kau sekarang di Korea? Kenapa tidak memberitahuku!” Jisoo yang menelepon Cherry dengan nada tinggi membuat Cherry harus menjauhkan HP dari telinganya.

“Aish, kukira kau sedang tour ke Eropa. Lagipula aku takut mengganggu waktumu, nona Idol.”

“Ya ya ya! Kau ini bicara apa. Papamu dan Appaku bahkan bersahabat sejak mereka masih balita. Kau membuangku sekarang? Terserahlah. Kau dimana sekarang?”

“Aku di Four Seasons.”

“Untuk?”

“Entahlah.”

“Bodoh! Kau bilang akan study tour ke Mamamu kan? Haha. Tapi aku tau kau kesini untuknya. Aku akan menjemputmu, 10 menit lagi.”


Maaf yorobun kalau bahasanya berantakan dan typo bertebaran. Ini FF pertama yang aku publish T.T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar