Jumat, 18 Oktober 2019

FanFiction (FF) IKON : To the Beautiful Hanbin - Part 02

Part 02 - Into You

Jisoo menghentikan Audi A5 silvernya di parking hall Four Season. Kali ini dia memakai penyamaran lengkap. Pakaian serba hitam, topi hitam, masker hitam. Ia tidak ingin pertemuan dengan sahabatnya kali ini terganggu karena kerumunan paparazzi. Tak menunggu lama, ia segera menelepon Cherry.

“Ya! Kau dimana. Aku tidak bisa menjemputmu ke kamar karena suasana lobi sangat ramai. Aku akan menunggumu di mobil.” 

“Baiklah, aku akan kesana. Tak sulit menemukan mobil mewahmu di parking hall kan? Haha.” 

“Biasa saja tau! Awas kau meledekku.” Kesalnya. 

Four Season’s Parking Hall••• 

Jisoo melambaikan tangannya ke luar jendela mobil. Cherry yang baru keluar dari lift segera menghampiri dan masuk mobil Jisoo. 

“Jicu-ya, kau harus berpakaian seperti ini setiap keluar rumah?” 
“Untuk kehidupan pribadi, iya.” 

“Begitukah? Apakah berat bagimu?” Cherry menatap Jisoo innocent.

“Ishh, kau mengkhawatirkanku huh? Tenanglah. Tidak semua kehidupan idol menyebalkan kok. Aku masih bisa menikmatinya. Lagipula, ini kan impianku.”

Jika Jisoo menjalani hidupnya seperti ini, apakah Hanbin juga? Apalagi saat ini Hanbin sedang mengalami masalah, pasti berat baginya. Cherry menggigit bibir bawahnya. Pikirannya melambung kemana-mana memikirkan idolnya. Dirinya yang hanya seorang fans saja menangis, apalagi member IKON. Apakah mereka menangis juga? Mengapa ia jadi sensitif begini, pikirnya. T.T 

Mobil melaju dengan Cherry yang masih terperangkap dalam pikirannya.


•••• 
“Cherry-ah, kau melamun? Kita sudah sampai.” Ucap Jisoo membuyarkan lamunannya. 

“Ah. Tidak kok. Em, ya sedikit. Aku sedikit gugup sekarang.” 

“Masuklah, kita bicarakan di kamarku oke. Jangan khawatir uri Cherry. Aigoo, kau benar-benar IKONIC sejati nde. Kau bahkan langsung mengambil penerbangan satu jam setelah artikel itu muncul.”  Goda Jisoo sambil mengelus-elus pucuk kepala Cherry.

“Ya! Kau mau mati! Berhenti menggodaku!”


Jisoo’s Bedroom•••

Cherry POV 

Malam ini aku akan di rumah Jicu, sahabatku sejak Papa masih tinggal di Australia. Ayah Jisoo dan Papa adalah sahabat karib sekaligus rekan bisnis. Kami bersekolah di SD dan SMP yang sama di Melbourne. Namun, setelah lulus SMP keluarga Jisoo memutuskan untuk kembali ke Korea. Kami masih tetap berkomunikasi sejak Jisoo training sampai debut di Balckpink. Namun, akhir-akhir ini dia memang sulit dihubungi karena jadwal promosinya ke Eropa.

“Cherry-ah, ada kamar tamu di sebelah sana tapi aku akan mengurungmu di kamarku. Tidurlah disini oke? Aku hanya ingin ngobrol dan tidak merindukanmu.” Ucap Jisoo. Dasar, si tukang gengsi. Aku hanya tertawa mendengar alibinya.

“Baiklah, tapi bantu aku ya. Pleaseeee.”  Aku memasang wajah puppy paling imut yang ku punya. Jisoo mendorong wajahku dengan kesal.

“Aishh.. Gadis ini. Kau tau akan sedikit sulit mengingat dia sudah tidak lagi di agensiku. Tapi mungkin besok dia ke kantor YG untuk mengurus suatu hal atau mengambil barang-barangnya di dorm.”

“Aaakkk! Gomawo, Jicuyaa saranghae!” ku kecup pipi Jisoo sampai ia kegelian. Hehe. Biar saja. Aku bahagiaaa malam ini.


••• 
Ternyata malam ini aku tidak bisa tidur. Memang sih, aku bahagia karena akan bertemu Hanbin. Tapi, apakah dia mengenaliku? Apakah dia menerimaku? Dia mungkin akan menolakku karena suasana sedang tidak baik. Hiks. Apa yang harus kulakukan? 

•••
Keesokan paginya, Jisoo dan Cherry sudah tiba di gedung YG. Cherry menunggu Jisoo yang sedang berlatih dance sambil meminum sebotol yoghurt pisang favoritnya. Ditengah-tengah dance, tiba-tiba pintu latihan terbuka. 

“Ah, maaf kukira tidak ada orang. Aku akan mengambil mic di sebelah sana.” Ucap pria itu kepada Cherry. 

“B-baiklah, silakan. Aku hanya tamu disini. Anyeonghaseyo.” 

“De anyeonghaseyo. Tapi, benarkah? Kukira kau seorang trainee baru. Kau sangat cantik.” Ucap pria itu sambil menunjukkan smirknya. 

Lagu dance berhenti. Jisoo menghampiri pria itu sambil melotot. 
“YA Song Mino! Jangan sentuh dia. Dia adalah temanku. Kalau kau macam-macam....” Jisoo memberi isyarat memotong leher. Mino yang melihat isyarat Jisoo langsung mundur selangkah. 

“O-oke, aku hanya ingin mengambil mic ini kok. Dasar galak!” ledek Minoo sambil berlalu pergi. 

Cherry yang melihat mereka tertawa pelan. 
“Jicu-ya, kau lebih galak dari Mamaku. Haha.” 

“Abaikan saja kadal itu. Ah, keunde.. Ayo kita ke ruangan sebelah. IKON biasanya datang jam segini.” 

“Hanbin?” 

“Mungkin saja.” 

Mereka berdua menunggu di kursi sisi lorong menuju studio IKON. Sudah 10 menit, tapi keadaan masih sepi. 

“Cherry-ah, aku akan ke ruangan manajer  untuk mengurus jadwal. Kau tak apa kutinggal sendiri?” 

“Tak apa, kau bisa menelepon jika sudah selesai.” 

“Baiklah, semoga beruntung. Ingat, jangan menangis nde. Kau harus kuat. Fighting!”

Jisoo berlalu sambil melambaikan tangan. Cherry kembali duduk sambil memainkan ponselnya. Lima menit berlalu, tapi belum ada tanda-tanda IKON muncul. Cherry berniat ke toilet sebentar. Tangannya tak lepas mengetikkan sesuatu di ponselnya. Ya, ia lupa untuk ambil cuti kuliah jadi ia harus negosiasi dengan Pak Yohan, dosen killer itu. 

Brukk! Dahinya menabrak dagu seseorang, sakit sekali. Cherry mengelus-elus dahinya sambil meringis. 

“Maafkan aku, aku ..” baru saja Cherry akan minta maaf, tapi ia malah mematung karena manusia di hadapannya saat ini. 

Cherry POV 

Akh! Sakit sekali Ya Tuhan dagu siapa ini lancip banget menggores dahi ku yang berharga T.T 

Tapi aku adalah pihak yang salah karena berjalan sambil sibuk mengirim pesan. 

“Maafkan aku, aku...” 

Aku menghentikan ucapkanku melihat orang yang berdiri di hadapanku sekarang. Jantungku berdetak kencang, perutku mendadak mules seperti kupu-kupu berterbangan. Apakah ini dia? 

Tapi, wajahnya tertutup masker dan rambutnya tertutup topi. Aku membulatkan mataku ketika menyadari bentuk alisnya. Kim Hanbin. Dia pasti Kim Hanbin. Aku menghafal setiap inchi wajahnya meski hanya melalui foto yang selalu ku zoom in zoom out. Sekarang dia di hadapanku. Aku harus bagaimana? 

“Hanbin ah, is that you?” ucapku pelan sambil menatapnya tak percaya. 

Hanbin menarik tanganku dengan tiba-tiba tapi sedikit kasar membuatku sedikit terpekik. Apakah dia marah? Ia membawaku ke sebuah studio kecil. Aku mengira ini adalah studio pribadinya karena banyak karakter mickey mouse disana. Dia masih menggenggam tanganku kuat, pasti tanganku benar-benar merah sekarang. Aku mencoba melepaskan genggamannya dan berhasil. 

“Kau? Untuk apa kau kesini?” ucap Hanbin ketus.

Wajahnya merah menahan emosi. Aku benar-benar tidak pernah melihat ekspresi Kim Hanbin yang seperti ini. Ia seperti frustasi dan benci melihatku. Dia bahkan tidak mengucapkan ‘Hai’.


Deg. 

Aku, tidak tahu harus berkata apa. 

“Apakah kau bodoh? Apa kau mengira aku akan benar-benar berharap kita bertemu lagi? Ahh jinja. Kau bahkan masih memgingat janjiku untuk menghubungimu? Cih.” Lanjutnya.

Bayangan tentang betapa bodohnya aku menangis sambil menyetir ugal-ugalan demi mengejar penerbangan awal, berbohong pada Papa Mama, dan bolos kuliah berkelebat dalam pikiranku. Lebih jauh, tentang bagaimana aku seperti orang gila sendirian tertawa dan tersipu hanya dengan melihat videonya bernyanyi. Ya, dia. Kim Hanbin. 
Airmataku berlinang, tapi aku segera menahannya. Aku tidak akan menangis kali ini. Ini masih awal, batinku. Permasalahan saat ini mungkin membuat emosinya tidak stabil. Aku mencoba tersenyum.

“Tidak. Aku hanya ingin datang saja. Jangan lewatkan jam makan dan jaga diri baik-baik.” Ucapku sambil berusaha tersenyum cerah. 

“Tcihh.. Kau pikir kau siapa?” 

“Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya orang yang menikmati lagu-lagumu. Aku akan pergi sekarang. Maaf.” Ucapku akhirnya.

Jujur, aku masih ingin melihatnya tapi aku tidak sanggup. Aku harus ke toilet sekarang untuk mengeluarkan air mata sialan ini. Mataku ngilu menahannya.

End

Kependekan kah? Aku akan berusaha lebih banyak guys T.T

FanFiction (FF) IKON: To the Beautiful Hanbin - Part 01



“Cinta adalah cinta. Tak perlu balasan apapun. Bagiku, tidak ada kata berlebihan dalam cinta. Yang ada adalah pengorbanan” – Cherry
“Aku ingin Kau terus disampingku. Kau adalah gadis terbaik yang pernah kutemui, Cantikku.” – Kim Hanbin


Cast : Kim Hanbin, IKON
Cherry Priscilla Hartono
All IKON Member
Kim Jisoo
Dll.
Rate : 17+

Author menulis ini tepat D-5 Hanbin's Day, dan kepergian Sulli.
Terinspirasi dari alur drama To the Beautiful You~

--

Indonesia, BINUS University 14.00 WIB

Cherry melangkah gontai di lorong kampus sambil membawa setumpuk buku tebal. “Baiklaah, hari ini sangat melelahkan. Mungkin aku harus sedikit bersantai.” Gumamnya sambil mengeluarkan Iphone 11pro miliknya. Ya, Cherry memang termasuk deretan keluarga konglomerat di Indonesia. Ayahnya adalah Michael Hartono, pemegang saham perusahaan industri rokok terbesar di Indonesia. Namun, berbeda dengan anak seusianya yang suka berfoya-foya ala sosialita, ia lebih suka menikmati waktu sendiri. Berfoto dengan alam, bermain piano, mendengarkan musik dan fangirling pastinya. Cheery adalah seorang IKONIC sejak grup idol pemuda tampan itu menjadi guest star di acara ASIAN GAMES.


Flashback,
Backstage Closing Asian Games 2018

Cherry melangkah terburu-buru sambil berbicara dengan seseorang melalui HT nya. Hari ini ia adalah panitia divisi Humas yang wajib memastikan semua kru terhubung dan menyampaikan informasi kepada guest star.

Drrt drrrrt “Cherry, acara dimulai setengah jam lagi, pastikan guest star pertama bersiap. Ganti.”
“Siap aku sedang menuju ruangan mere....” BRUKKK!
“Akh!” Pekiknya. Cherry menubruk seseorang dan HTnya  terlempar entah kemana.

“Ah, joseohamnida. Mianhaeyo, Im sorry, Im sorry.” Ucap seseorang yang menabraknya.

Cherry mengabaikan HTnya yang terlempar karena dilihat dari bahasanya, ia mengetahui seseorang yang menabraknya adalah guest star. Ia pun segera berdiri dan berniat meminta maaf.

“Its okay, Im so ...” deg. Cherry urung melanjutkan kata-katanya karena pria di hadapannya ini.

Ya Tuhan, ganteng banget. Rambutnya, dahinya, hidungnya, dan bibirnya. Tunggu tunggu, badannya...

“Hello Miss. Apakah kau baik-baik saja?” Ucap pria itu sambil mengayun-ngayunkan tangannya di depan Cherry yang melongo.

“Eh, iya iya. Aku baik-baik saja. Hehe,” kali ini Cherry tersenyum nyengir.
Pria itu tersenyum malu-malu. Gadis ini lucu, pikirnya. Dia bahkan tidak sadar kalau dahinya terluka.

“Ikut aku.” Ucap pria itu sambil menarik tangan Cherry yang masih berdiri mematung. Pria itu mendudukkan Cherry di kursi sebuah ruang make up.

“Maaf, aku hanya punya plester bergambar mickey mouse. Tapi ini lebih baik daripada lukamu infeski.”

Tanpa aba-aba pria itu langsung menempelkan plester di dahi Cherry sambil meniup-niupnya pelan. Cherry tersentak kaget. Ia belum pernah sedekat ini dengan pria tampan. Nikmat mana lagi yang kau dustakan Cherry....

“Nah, selesai. Maaf aku tiba-tiba membawamu kesini. Aku B.I IKON atau panggil saja Hanbin. Kim Hanbin.”
“IKON? Ja-jadi k-kau guest starnya? Ah! Ya Tuhan maafkan aku, maafkan aku.” Cherry berdiri sambil menundukkan badannya berkali-kali.
“Aish, sudahlah tak apa. Lagipula aku yang salah karena menabrakmu sampai dahimu terbentur HT. Hehe. Hm, sebenarnya bukan itu. Namamu, apa aku boleh tahu siapa namamu?”

“Tentu, namaku Cherry.”

“Cherry? Nama yang manis.” Ucap Hanbin sambil tersenyum.

“Terimakasih. Ah, 15 menit lagi kalian akan tampil. Aku harus menghubungi anggota yang lain.”

“Kalau begitu ayo bersama-sama ke ruangan kami.” Ajak Hanbin.


IKON’S ROOM

“YAYAYAA YOROBEUN, 15 MENIT LAGI KITA TAMPIL. MARI LAKUKAN YANG TERBAIK!” teriak Hanbin yang disambut teriakan member lainnya.

“Waaattttaaaawww” – June

“Wohoooo” – Bobby dkk.

Cherry mengernyitkan matanya mendengar teriakan para member IKON.
“Ya Tuhan, kalian sangat..... emm... kompak. Haha.”

“Begitulah, semua sudah seperti keluarga. Maaf jika kami sedikit berisik. Hehe” ucap Hanbin.

“Tidak, tidak. Itu sangat keren. Kalian sangat ramah dan hangat. Aku pasti menyukai IKON setelah ini.”

“Jinja? Kalau begitu kau harus menonton kami di depan stage setelah ini.” Yunhyeong menyahut.

“Ya, setelah penampilan berakhir, beritahu siapa yang paling sexy di antara kami.” Kalian pasti tahu siapa yang mengatakan itu. Sudah pasti Jinhwan.

“B-Baiklah, aku akan menonton! Terimakasih banyak.” Cherry berbalik sambil melambaikan tangan. Senyuman bulan sabitnya ditambah lesung pipit membuatnya semakin manis.

“Wah wah, Hanbin Hyung. Bagaimana caranya kau membawa gadis secantik dia?” ucap Chanwoo. Hanbin hanya tersenyum simpul.


Stage-IKON's Perform ending

Kkeugomyon twetta neol saranghaetta..” Ikon-Love Scenario End.

Sorak sorai penonton sangat riuh. Seperti janjinya tadi, Cherry menonton mereka di sebelah cameraman sehingga dapat melihat IKON dari jarak dekat.


Cherry's POV

Ya Tuhan, selama 20 tahun hidupku kenapa aku bisa-bisanya tidak mengenal mereka. Apakah pipiku merah? Aku bisa pingsan jika mereka terus-terusan memberikanku wink dan love signal seperti tadi. Hufftt. Ya kan! Ternyata bukan Lee Minho satu-satunya pria tampan di dunia ini seperti kata Mamanya.

Cherry's POV End


Cherry kembali ke backstage berniat membasuh wajahnya yang memerah. Dia berjalan menunduk sambil memegangi kedua pipinya.

Tidak, tidak! Apa aku jatuh cinta? Ya! Bagaimana bisa jatuh cinta pada 7 orang secara bersamaan! Apa aku gila? Ini tidak benar. Mereka adalah Idol Cherry, Idol. Lihatlah siapa dirimu!

Belum sampai toilet, lengannya kembali ditarik oleh seseorang. Dia Hanbin, lagi. Mimpi apa kamu Cherry dikelilingi pria tampan seharian. Huhu

“Bagaimana Noona, penampilan kami tadi? Apakah winkeu ku bekerja?” Chanwoo melakukan wink lagi pada Cherry.

“Hei hei, diamlah. Biarkan dia menjawab. Jadi apakah main dancer IKON adalah yang terseksi?” ucap Donghyuk.

Cherry mulai bingung. Pipinya masih memerah. “A-aku.. Kupikir kalian semua sangat cool.”

Aaaaa.... Ucap member IKON bersamaan.

“Jadi begini saja, siapa biasmu di antara kami?” Tanya Bobby.

Tanpa mengucapkan kata-kata, Cherry menunjuk seseorang. Ya, dia memilih Kim Hanbin.

Hanbin melompat dan bersorak seperti memenangkan adu panco. Member lain melemparinya dengan kertas kertas yang berserakan. 

“Ya ya ya! Aku tau kau meyukainya dari awal, huh?” ucap June.

Hanbin menjulurkan lidahnya seperti anak-anak. Mereka semua tertawa karena ulah June dan Hanbin.


•••
Cherry berjalan bersama Hanbin di lorong hotel tempat IKON menginap diikuti seluruh member di belakangnya.

“Jadi, kau akan langsung kembali Cherry-ah?” tanya Hanbin.

“Tentu saja. Aku harus rapat penutupan malam ini.”

“Ah begitu. Apakah kau akan menonton kami lagi?” Hanbin mengatakannya ragu-ragu. Dalam hatinya, ia berharap melihat gadis itu lagi.

“Aku ingin sekali. Aku belum pernah menonton konser sebelumnya.”

“Kemarikan HPmu!”

Cherry memberikan HPnya kepada Hanbin. 

Hanbin mengetikkan sesuatu...

“Nah. Aku akan menghubungimu.” Bisiknya tepat di telinga Cherry. Wajah Cherry bersemu lagi kali ini.

“B-baiklah. Ta-tapi apakah ini boleh? Aku...”

“Kau tak perlu cemas. Cukup rahasiakan ini dan aku akan memastikan semuanya baik-baik saja. Jangan merasa takut untuk menghubungiku. Ani, aku yang akan menghubungimu tentu saja.”

Tak terasa mereka sudah sampai di depan pintu kamar member IKON. Cherry menundukkan badannya dan mengucapkan terimakasih.

“Baiklah, semoga kunjungan kalian ke Indonesia kali ini menyenangkan. Maaf jika panitia belum bisa memberikan yang terbaik untuk kalian. Terimakasih telah bekerja keras.”

Sebelum berpisah, Hanbin menghampiri Cherry lagi. Ia memeluk dengan tiba-tiba membuat Cherry kaget.

“Aku harap kita bisa berjumpa lagi Cherry-ah”

Flashback End


•••
Parking Hall BINUS University


Cherry menyandarkan punggungnya dan mengeluarkan Iphone 11pro miliknya.
“Chaa, kita lihat apakah hari ini ada berita terbaru.”
Ia mulai membuka laman web satu per satu. Tak lupa membuka twitter untuk melihat berita terbaru IKON tentu saja. Cherry mulai asyik dengan dunianya, sambil memutar lagu IKON Love Scenario. Ya, lagu yang menjadikannya IKONIC setahun lalu.

Cherry POV

Hari ini sangat melelahkan dan moodku sangat buruk. Sebenarnya bukan itu, aku hanya... Ah entahlah. Setahun lalu dia bilang akan menghubungiku. Dan, meskipun aku tahu itu tidak mungkin karena dia dan aku seperti bumi dan langit. Ya, dia Kim Hanbin. Leader IKON yang sialnya sangat berkharisma itu.

Sudahlah, lagipula aku mencintai mereka dengan tulus sebagai IKONIC. Aku bahagia jika mereka bahagia. Seperti sekarang, B.I akan duet dengan Lee Hi di album barunya. Tentu saja aku harus mendapatkan album itu. Harus! Kan.. Ada B.I disana. B.I... B.I... B.I.. Duhhh aku kok terus memikirkannya sih T.T

Tak terasa sudah 10 menit aku menjadi fangirling gila di parkiran. Sudahlah, aku harus pulang. Papa bilang besok aku harus ikut meeting untuk kegiatan CSR BCA. Ya, Papa adalah stakeholder disana sejak pemilik sebelumnya menjual saham perusahaan itu kepada keluarga kami. Jika kalian bertanya-tanya apakah aku dari keluarga kaya? Bisa dibilang begitu. Tapi tetap saja, Papa tidak mengizinkanku menonton konser. Tidak akan pernah. Alasannya? Ya tidak ada alasan. Aku hanya harus belajar, belajar, dan belajar agar bisa menjadi pengusaha sukses sepertinya. Aku bahkan tidak tahu hobiku apa. Shit.

Tring! Tring! Tring!

Itu adalah nada khusus untuk grup chat LINE IKONIC. Aku urung menyalakan mobil dan tentu saja wajib membuka notifnya dulu. Hehe. Siapa tau itu adalah info untuk pembelian album Lee Hi. Aku membuka grup chat dengan semangat.

Cherry POV End

•••
Cherry melajukan Mercedes  Benz C Classnya dengan cepat. Air matanya jatuh, baru kali ini dia merasakan ulu hatinya nyeri. Dia harus ke Korea, sekarang. Bagaimanapun caranya. 

Tak sampai 10 menit Cherry telah sampai di rumah megahnya. Ia berlari ke lantai dua mengabaikan pelayan yang menunduk dan menawarkan bantuan.

“Pa, Papa! Mama!” panggilnya.

“Yaa, ada apa sayang? Papa sedang kunjungan kantor cabang di Makassar. Baru saja berangkat.” Ucap Nona Jennie, Mama Cherry.

“Ma, aku harus berangkat ke Seoul sekarang.”  Sahut Cherry sambil memegang kedua tangan mamanya berharap diizinkan.

“Seoul? Tunggu-tunggu. Ada apa?”

“A-aku, aku harus melakukan study tour. Ya. Study tour untuk bahan penelitianku. Ya, mama tahu kan industri kosmetik disana sedang menjadi sorotan.”

“Okay, tapi apakah itu kabar menyedihkan? Kenapa kamu nangis?” tanya Nyonya Jennie penasaran.

“B-bukan ma, ini... Aku hanya bahagia bisa terpilih menjadi bagian dari grup penelitian. Hehe.”

Nyonya Jennie diam sejenak mengamati gelagat putrinya yang agak canggung.

“Okay, kalau begitu aku akan menyuruh beberapa asisten untuk memastikan keperluanmu disana. Seben...”

“Mam, mam wait! Tidak perlu. Aku disana bersama teman-teman grupku, lagipula aku merasa tidak enak pada mereka jika hanya aku yang mendapat fasilitas ini dan itu. Mama ngerti maksudku kan?”

“Hmm.. Baiklah sayang, Mama paham kok. Kalau begitu, siap-siap ya. Mama yang akan urus tiket ke Incheon.”

“Thankyou Mam, you are the best.”

•••
Business Class Garuda Airlines, 18.00

News on koreanews.id : B.I leaves IKON due to drugs scandal.

Cherry POV

Aku sama sekali tidak percaya ini. Apakah berita itu benar? Mungkin aku salah membacanya karena mataku berkaca-kaca. Tidak, tidak. Pasti ada yang salah. Lagipula ini kasus lama, mengapa Dispatch membahasnya lagi? Dan Han Seo Hee. Siapa dia, Ya Tuhan, Hanbin please. Aku menscroll komentar orang-orang tentang berita ini. Sudahlah, membacanya membuatku semakin sakit. Beberapa jam lagi aku akan tiba di Seoul. Tunggu aku Hanbin-ah, aku akan menemuimu bagaimanapun caranya.

Cherry POV End

•••
Four Seasons Hotel, Seoul.

Satu jam berlalu dan Cherry masih rebahan di kamar hotelnya tanpa melakukan apapun. Tatapannya ke langit-langit, sambil menggumam.

“Bagus, aku telah menjadi fangirl gila. Apakah ini yang dimaksud sasaeng fans? Tidak kan. Aku hanya ingin bertemu Hanbin lalu mengatakan padanya untuk jaga diri baik-baik, lalu akan pergi. Tapi bagaimana aku bertemu dengannya? Aku bahkan hanya mengetahui toko parfum Ibunya.”

Dddrttt drrttttt –  Jisoo is calling

“Ya, kenapa?” ucap Cherry malas.

“Ya! Kau sekarang di Korea? Kenapa tidak memberitahuku!” Jisoo yang menelepon Cherry dengan nada tinggi membuat Cherry harus menjauhkan HP dari telinganya.

“Aish, kukira kau sedang tour ke Eropa. Lagipula aku takut mengganggu waktumu, nona Idol.”

“Ya ya ya! Kau ini bicara apa. Papamu dan Appaku bahkan bersahabat sejak mereka masih balita. Kau membuangku sekarang? Terserahlah. Kau dimana sekarang?”

“Aku di Four Seasons.”

“Untuk?”

“Entahlah.”

“Bodoh! Kau bilang akan study tour ke Mamamu kan? Haha. Tapi aku tau kau kesini untuknya. Aku akan menjemputmu, 10 menit lagi.”


Maaf yorobun kalau bahasanya berantakan dan typo bertebaran. Ini FF pertama yang aku publish T.T

Rabu, 02 Oktober 2019

[Sharing My Experience] : Tips & Trik Lulus Ujian Psikotes

Assalamu'alaikum, Selamat Siang Wahai Pencari Kerja yg Galau. Hehe

Kenapa aku tulis begitu? Soalnya rata-rata dag-dig-dug Psikotes ini dialami oleh para pencari kerja. Apa itu Psikotes? test psikologi atau yang familiar disebut psikotes ini menurut mbah google merupakan bidang yang ditandai dengan penggunaan sampel perilaku untuk menilai konstruksi psikologis, seperti fungsi kognitif dan emosional, tentang individu tertentu. Atau lebih sederhananya: serangkaian pertanyaan (tes) yang dilakukan oleh seorang/sekelompok Psikolog (profesional) karena kebutuhan seorang klien (individu atau organisasi), untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai psikologi (kepribadian) seseorang sesuai dengan keperluan klien tersebut.
Nah, intinya tujuan psikotest ini untuk menilai kepribadian diri kita. Nahloh, masa sih orang lain bisa menilai kepribadian kita hanya dengen menyuguhkan macam-macam soal? Adil ga? Awalnya aku juga merasa ga adil guys tapi baiklah tentunya mereka sudah mempunyai ilmu untuk melakukannya. Paling tidak, apa yang kita kerjakan di Psikotest itulah hasil yang menggambarkan bagaimana diri kita.

Sebelum psikotes, aku baca beberapa artikel di google bahkan sampai nyari-nyari contoh soalnya, tapi ga ada yang memuaskan di hati. Kesimpulan yang bisa aku dapatkan dari menelusuri informasi perihal Psikotes hanyalah: kerjakan dengan tenang dan teliti.
Bagian 1 : Pra Psikotest
Dari informasi yang aku dapatkan, akhirnya aku putuskan untuk "tidak belajar". H-3 Psikotest aku mulai belajar mengolah emosi dan kebugaran fisik. Bangun pagi, mandi pagi, dandan, wangi meski ga kemana-mana, dsb. Padahal mah biasanya engga. Wkwk.
Aku berusaha ramah kepada semua orang, membangun sifat ceria dan menjauhi toxic-toxic yang bikin sebel dan lelah hati. Tak lupa untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan agar diberikan keikhlasan dan kelapangan guys. Saat olahraga, sesekali aku melakukan gerakan meditasi.
Tujuanku cuma satu, pokoknya aura harus bener-bener positive.
Itu semua aku lakukan sampai hari H.
Dan, alhamdulillah ternyata latihan 3 hari yang aku lakukan sangat berdampak. Aku ga merasa gugup, badan fit meski psikotest dilaksanakan seharian dari jam 7 pagi sampai jam 5sore.

Bagian 2 : Mengerjakan Psikotest
Dalam mengerjakan psikotes, satu yang wajib kita ingat terus menerus yaitu: teliti dan jangan terburu-buru. Sesi awal psikotes biasanya tentang hubungan antar kata. Bisa antonim, sinonim, sejenis atau yang berkaitan. Biasanya mah cenderung mudah bagi temen-temen yg terbiasa dengan membaca atau sudah kaya kosakata. Hanya beberapa kosakata ga familiar yang sulit. Tipsnya, tetap teliti. Biasanya ada awalan/imbuhan yang bisa menjadi petunjuk.
Sesi selanjutnya biasanya gambar-gambar gitu guys. Misal kalo kotak, kotak bunder, trus selanjutnya apa. Tipsnya, fokus dan visualisasikan dalam angan kita. Ecie bahasanya wkwk. Kalau untuk sesi numerik/matematika/perhitungan, aku kerjakan yang mudah dahulu karena kelemahanku disitu. Kemudian biasanya dilanjutkan dengan sesi spasial, menghafal, krapelin/pauli, memilih yang sesuai dengan karakter kita, kemudian yang terakhir menggambar. Tipsnya sama kerjakan dengan tenang dan teliti.
Psikotest memang sangat melelahkan, bahkan biasanya ditengah tes pauli rasanya mau nyerah wkwk. Tapi disitu kita pacu motivasi dalam diri contohnya "Ayo ayo demi orang tua, demi masa depan!" nah seperti itulah kata-kata yang aku bisikkan ke diriku sendiri pada saat psikotest. :D

Dan ingat, posisi duduk, ekspresi, gerak-gerik kita juga dinilai pada saat psikotest. Jangan sampai kamu duduk ndelosor, tidur, ngobrol apalagi mengeluh/mendecih. Big NO!

Dan alhamdulillah, 3x mengikuti rangkaian psikotes aku lolos meski ngga tau hasilnya bagaimana di mata para penilai. Hehe
Dan untuk kalian yang pernah gagal dalam psikotest jangan berkecil hati karena kata kakak tingkatku yg psikolog ini nih, orang pintar belum tentu lulus, orang kurang pintar belum tentu tidak lulus. Orang yg menguji pun belum tentu lulus psikotest. Intinya effort jiwa, otak dan fisik kita memang harus berjalan beriringan.


Nah segitu aja sharing dari aku mohon maaf kalau kata-katanya sulit dimengerti. Kalau ada pertanyaan bisa komen di bawah Insya Allah aku balas :))
Thank youu!

Diet Seminggu Turun 3kg Berkat Konsumsi Chia Seeds. Waw, Daebak!

Assalamu’alaikum, hello!

Sesuai judulnya, kali ini aku mau share pengalamanku seminggu rutin konsumsi chia seeds. FYI, aku lagi coba untuk ngurangin BB. Whahaha
Jadi sebenarnya jadwal dietku ini random dan ga ekstrim sih. Aku Cuma ngurangin porsi nasi, sama skip jam makan malam.
Jadi pola makanku begini :
Pagi : segelas air putih hangat+chia seeds, jeda satu jam, 3buah pisang+ditabur chia seeds.
Siang : makan seperti biasa dengan porsi nasi dikurangi ½ dr biasanya
Sore : 3buah tomat ditaburin chia seeds, makan seperti biasa dg porsi nasi ¼ dr biasanya
Malam : segelas air putih hangat+chia seeds
Nah, dalam sehari itu aku juga ga lupa untuk minum infus water dr mentimun+kurma+chia seeds+madu sebanyak 2liter sbg pengganti minum air putih biasa. Kadang kalo bosen bs juga ganti dg infus water apel, lemon dsb.
Dalam seminggu itu aku stop dulu buat makan bakso, cireng, gorengan dan sejenisnya.
Daaan hasilnya pas di hari ke7 badan bener-bener kayak detox. Pusing, meriang, perut kerasa kembung sampe kesemutan. Muncul jerawat juga T.T
Aku kira sakit kan.. Tapi kok ga panas, ga demam. Berasa kayak diare tapi pup ga lebih dari 5x sehari.
Hari ke tujuh itu kulalui dengan berat wkwk. Aku banyakin minum air putih dan makan sedikit-sedikit. Setelah detox keluar melalui “pencernaan”, alhamdulullah perut aku rasanya enteeeeeng banget. Badan juga seger. Kerasa bersih gitu perut ane. Wkwkwk
Pas nimbang udah turun 3kg. Tp tipe badanku emang mudah naik turun guys.
Sampe sekarang aku masih konsumsi chia seeds dan ngurangin makan nasi. Stop makan sambel juga.
Kesimpulannya buatku chia seeds ini bagusnya sih buat kesehatan ya. Semacam treatment dr dalem gitu. Tapi kalo buat diet jg bisa asal diimbangi dengan pola diet sehat.

Nah ini Chia Seeds yg aku konsumsi guys. Murmer harganya 27ribu isi 50gram ga abis2 seminggu wkwk.
Ini Chia Seeds yang diimpor dari Peru, jadi kualitasnya oke banget ya.
Kalo kalian mau, chat aku aja 0858 6165 7321
Selain chia ada Himalayan Pink Salt, Bee Pollen, Wallnut, Cranberries, Pumpkin Seeds, Saffron dan superfood lainnya 💕


Segitu aja informasi yg bisa aku share. Maaf kalo random  aku masi belajar nulis huhu
Thankyouuu