Senin, 14 Agustus 2017

Aku KKM beneran!

Hanya mengenal dalam pertemuan formal selama dua hari, kemudian harus mengemban amanah, mengasah pikiran, memahami karakter demi silaturahmi. Disinilah semua itu dimulai. Saya tidak mengenal mereka dengan baik, hanya satu orang dari sebelas anggota kelompok yang saya kenal. Sebagai manusia, pastilah setiap anggota merasakan kesan pertama. Saya pun demikian. Sepertinya mereka orang baik, dan rata-rata pendiam. Terbukti dengan sepinya grup WhatsApp dan kurangnya asupan bercanda kami selama lebih dari 10 jam pembekalan.  Dua hari kami mengikuti agenda pembekalan alhamdulillah Allah memberikan kemudahan. Selama dua hari tidak banyak komunikasi yang kita lakukan, hanya sebatas menyapa, menawarkan bantuan dan berdiskusi. Saya pun belum sepenuhnya hafal nama-nama mereka. Pasca pembekalan sampai pada hari pemberangkatan, grup WhatsApp masih sepi. Hanya sesekali anggota kelompok membagikan informasi atau hanya sekedar pesan broadcast. Hingga saatnya acara pemberangkatan Kuliah Kerja Mahasiswa 2017 yang membuat grup semakin ramai karena Alhamdulillah, harus disyukuri meski kadang diiringi keluhan. Kelompok 94 KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang harus berangkat menuju Kecamatan Tirtoyudo, Desa Tamansatriyan, lereng selatan gunung Semeru yang membutuhkan sekitar 3 jam perjalanan dengan medan yang aduhai-_-

Alhamdulillah sudah saatnya hari keberangkatan Kuliah Kerja Mahasiswa. Saya yakin, rata-rata mahasiswa menyambutnya tidak semeriah ketika menyambut liburan. Mungkin karena tidak ada yel-yel dan pelepasan balon seperti ketika agenda di ma’had ya. Hehe. Atau mungkin karena semangat kita sebagai mahasiswa yang dituntut pengabdian sudah mulai luntur? Semoga saja tidak. Saya juga demikian, banyak sekali alasan untuk tidak semangat. Mulai dari tempat KKM yang sangat jauh, menyita waktu liburan, iuran yang Subhanallah lumayan banyak, dan bisikan negatif syaitan yang mencoba merusak silaturahmi saya dengan teman-teman kelompok. Pick up, motor, dan keperluan kelompok sudah siap. Mereka terbaik. Saya yang hanya berstatus sebagai AB (Anggota Biasa)  harusnya bersyukur, sudah dibantu mempersiapkan semua keperluan. Tapi mengapa gerutu di hati tak kunjung usai? Mungkin karena saya belum melihat secara langsung keadaan di Desa Tamansatriyan dan hanya bisa mendengar bisikan syaitan tadi. Tiga jam perjalanan dengan mengendarai motor cukup melelahkan. Dengan medan yang berkelok, naik turun, dan berbatu ditambah dinginnya udara gunung serta kabut membuat saya dan Mbak Resti lebih sering berdiam. But, big thanks to you Mbak sudah membonceng saya beratus-ratus kilo dengan selamat. Maaf saya tidak bisa menggantikan Mbak menyetir motor. Hehe.

Singkat cerita, masalah tempat tinggal yang nyaman, Bapak Takmir yang sangat sabar dan keluarga beliau yang sangat terbuka harus kami syukuri. Besok adalah hari pertama Kuliah Kerja Mahasiswa, iya benar. Kuliah, dan kerja. Untuk mengingat itu sejenak kami berdoa dan menata niat sebelum akhirnya menata barang-barang yang Masha Allah banyaknya.

Kami mulai membuat jadwal, memikirkan agenda program kerja, menjalin silaturahmi dengan warga, mengerjakan tugas masing-masing sambil mengerjai teman. Eh, bukan.. hanya menjaga silaturahmi, mencoba memahami dan menerima karakter satu sama lain agar kami bisa mengabdi kepada masyarakat selama satu bulan ke depan. Karena semua kesuksesan kan diawali dari memperbaiki diri sendiri...

Saya mulai menghafal nama-nama mereka meski kadang salah memanggil. Mereka semua baik dan alhamdulillah sehat. Di antara mereka ada yang hobi memasak, berish-bersih rumah, bagus dalam public speaking, pintar bersholawat, bersuara merdu, bagus dalam urusan kepenulisan, jago desain, jago khutbah sampai ada yang jago melawak. Personil lengkap! Alhamdulillah. Sebagai penyeimbang ada yang hobi tidur, main game, nonton film, sampai hobi makan.


Lanjut ke part selanjutnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar